Solo, Gejolak.com- Demo mahasiswa memprotes wacana perpanjangan masa jabatan presiden kembali berlanjut.
Sebelumnya demo besar-besaran telah dilakukan mahasiswa pada 11 April 2022.
Berbagai tuntutan telah disampaikan. Salah satunya isu perpanjangan masa jabatan presiden yang didukung tiga menteri Jokowi.
Mereka adalah Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Setelah aksi besar-besaran di Ibu Kota Negara, Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia, kini giliran warga Gibran Rakabuming Raka yang aksi.
Pada 11 April 2022, sejumlah mahasiswa unjuk rasa di depan kantor DPR RI, Senayan.
Aksi tersebut berakhir ricuh dengan dikeroyoknya Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Solo Raya menggelar aksi di kawasan Gladag Solo pada Kamis (14/4/2022) hari ini.
Koordinator BEM Soloraya, Widi Nugroho mengatakan, aksi bertajuk ‘Solo Raya Menggugat’ tersebut bakal berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB hingga selesai.
“Besok (hari ini) BEM Solo Raya sendiri akan turun besok itu,” katanya kepada TribunSolo.com, Rabu 13/4, dikutip Media Gejolak.com
Untuk titik kumpulnya akan dilakukan di Ngarsopuro dilanjutkan long march ke Bundaran Gladag.
“Diperkirakan ya 700 – 1.000 massa, gabungan dari banyak kampus,” Ujarnya.
Widi menyebut, untuk BEM Solo Raya sendiri yang tergabung ada sekitar 40 kampus.
Namun, nantinya yang akan hadir sekitar dari 20 kampus.
“Dresscode mengenakan almamater kampus masing-masing,” paparnya.
irinya menegaskan aksi tersebut, lanjutan dari Aksi 11 April di Jakarta.
“Isu nasional yang akan kita suara kan,” ungkapnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan antisipasi agar tidka terjadi chaos seperti yang di jakarta.
“Sudah kita siapkan tim yang dekat aparat, ketika ada orang diluar kita ada yang anarkis kita amankan,” ungkapnya.
Tuntutan Demo
Ada tiga tuntutan yang bakal disarankan oleh mahasiswa.
Koordinator BEM Soloraya, Widi Nugroho mengatakan tuntutan nya yakni menuntut pemerintah untuk menstabilkan harga minyak goreng dan kebutuhan pokok.
Kedua mengkaji ulang BBM dan mendesak pemerintah ketersediaan BBM.
“Ketiga mengaji ulang Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN),” ujarnya.
Dari tiga tuntutan tersebut, Widi mengatakan tidak ada tuntutan mengani wacana perpanjangan tiga periode.
“kalau tiga periode enggak, enggak kita angkat,” ujarnya.
Hal tersebut lantaran, Presiden Jokowi sudah memberikan keterangan terkait masa jabatannya dan sudah menetapkan tanggal untuk pemilihan umum (Pemilu).
“Soalnya sudah dibatalkan juga sama presiden dan sudah ditetapkan 14 Februari 2024 juga. Jdi enggak kita ambil,” tegasnya. (*)