Alarm Indonesia Kembali Bongkar Jaringan Jalur Expedisi Hantu di- Pelabuhan Kampung Tua Telaga Punggur

Batam, Gejolak.com- Aliansi Rakyat Menggugat ( ALARM ) Indonesia kembali menyoroti, expedisi hantu, Melalui Pelabuhan Kampung tua telagi Punggur, Kali ini ceritanya tentang jalur Tg Pinang – Punggur. Modusnya, kapal sayur Cap Barsek ( Barang Seken) luput dari Bea dan Cukai Batam. Hal ini disampaikan Sekretaris Jendral Alarm indnesia Arifin E, Pakpahan di- Batam Centre saptu tanggal 16/10.

“Arifin mengatakan bahwa Modusnya, bawa sayur mayur dari Tanjung Pinang. Bongkar di dua titik di punggur. Pelabuhan Jo dan Pelabuhan R lama. Baliknya, bawa barang bagus yang di susun rapi di dalam palka. Kemudian, di tutup dengan keranjang – keranjang sayur dan ikan. Jadi tidak terlihat. “Ujarnya.

Bacaan Lainnya

Khusus Kapal sayur ini, menurut Sekjen Alarm sedikit berbeda dengan expedisi hantu pelabuhan gentong. Rata – rata kapal mereka memiliki nomor lambung dan mengikuti persyaratan administrasi dalam setiap keberangkatan kapal.” Dijelaskannya.

Sebagai contoh, ia menerangkan KM. AJ dengan tekong Mr. Bo. Pemilik kapal terdaftar dengan nama Ibrahim. Kapal ini terdaftar dengan ijin sebagai Kapal pengangkut ikan segar dengan pelabuhan pangkalan Pulau Sambu. Tetapi setiap membongkar ikan dilakukan di punggur, dan tanpa pengawasan dari Syahbandar Perikanan KKP.” Paparnya.

” Cuma saat kembali ke Tanjung Pinang, bawa barang – barang hantu alias under manivest. Jumlahnya tidak main – main. Satu kapal bisa muat dua lori Fuso ukuran besar. Setidaknya ada 5 ( lima) unit kapal sayur cap barsek ( barang seken) yang rutin beroperasi setiap hari. Bisa dibayangkan, berapa puluh juta kerugian negara setiap hari dari aktifitas ini. ” sentil Arifin.

Lebih lanjut dikatakanArifin, Barang yang biasa di bawa elektronik, keramik, sepeda, kulkas, springbed, drum, cat, dan banyak lainnya. Tidak menutup kemungkinan dengan minimnya pengawasan saat loading, barang – barang yang lebih berbahaya.

“Sekali loading untuk ke Tanjung Pinang kami perkirakan tidak kurang dari 20 ton persatu kapal. Ukuran 1 Fuso dan 1 Canter digabung. Itu saja setelah loading palka masih terlihat longgar. Toke besar untuk 5 kapal ini berada di Tanjung Pinang, inisial AC. Tekong berinisial Bo, Ma, Buy, dan dua lainnya. Pernah kejadian beberapa waktu lalu sepeda lipat dengan harga jutaan perunitnya tertangkap saat operasi. ” demikian Sekjen Alarm ini merinci.

Masih Arifin, meminta agar Bea Cukai meningkatkan pengawasan dan koordinasi antara BC wilayah 01 dan 02, dan pengawasan perikanan. ” Apapun ceritanya, kapal sayur/ ikan cap barsek ini bongkar di sekitaran dompak.
Maka dari kami, Alarm menjalankan fungsi kontrol sosial dan kami dengan hormat meminta agar APH terkait dengan masalah ini bertindak. Negara saat ini sedang banyak utang, potensi pendapatan perlu di tingkatkan. Jika tidak tertangani juga kami akan surati Kementrian terkait untuk turun ke Batam” demikian Sekjen Alarm yang beberapa waktu lalu menyurati menteri kelautan sebutnya.” menutup statemen nya. ( Rek)

Pos terkait