Batam, Gejolak.com– Aktivis Lsm Berseri kota Batam, Rudi Ogan soroti Pekerjaan Proyek pembangunan jalan dapur 12. Yang dibangun Pemerintah Kota Batam melalui APBD Kota Batam anggaran tahun 2022.
Proyek peningkatan struktur jalan dapur 12, Kelurahan SaiPelunggut Kecamatan Sagulung, (DAK REGULER) melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Batam dengan pagu anggaran senilai Rp.5.065.626.926, disampaikan Rudi Ogan Ketua LSM Berseri Kepada Gejolak.com, Kamis tanggal 6/10 dibilangan Batu Aji Batam.
Lebih lanjut Rudi sapaannya, menduga pengerjaannya Proyek tersebut tidak sesuai dengan speknya,
Sebagai mana diketahui, kegiatan pemasangan perkerasan jalan atau di cor, semua daerah timbunan harus dipadatkan dengan mesin gilas, steamper, atau trimbisan. Pemadatan ini membantu menjaga stabilitas dan daya dukung/tahan badan jalan.”ujarnya.
lanjunya, bahwa Proses pemadatan dilakukan pada kadar air tanah optimum yaitu tanah pada keadaan sedikit basah, tetapi kalau digenggam tidak ada air mengalir ke luar.” Jelas Rudi.
Bicara Pekerjaan Pelaksanaan pemadatan tanah dilakukan lapis demi lapis dengan setiap lapis mempunyai tebal maksimum 20 cm,” paparnya.
Rudi menerangkan , dalam pelaksanaan untuk perkerasan jalan Tanah asli di bawah lapis pondasi harus dipadatkan dengan alat pemadat (mesin gilas, steamper, timbres) dengan kemiringan yang direncanakan untuk permukaan.
Dan lapisan pondasi paling bawah adalah lapisan pasir yang berfungsi untuk memudahkan pemasangan batu permukaan dengan rapi dan rata.” Paparnya.
“masih Rudi, Lapisan paling atas berupa campuran pasir dengan tanah terpilih, atau dapat terbuat dari sirtu dan atau krosok dengan tebal 2 cm, yang kemudian dipadatkan dengan mesin gilas roda besi (tandem roller),” jika beberapa point yang disebutkan itu tidak dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana Pekerjaan Proyek itu, dan kami menduga kuat, Pengerjaan jalan tersebut tidak sesuai dengan spek/Gambar,” pungkasnya.
Sebagai mana Pantauan Media Gejolak.com, dilapangan dilokasi Proyek tersebut, Pada kamis tanggal 6/10.
Terpantau bahwa, sebagai Kontraktor Pelaksana CV Hepnata Chris samindo
Pengawas Konsultan PT. Wadah Cipta Teknit.
Dan terlihak Proyek yang menggunakan uang rakyat APBD kota Batam Senilai kurang lebih Rp 5 miliar itu,
Dibangun dilokasi lahan kosong yang belum meliki Penduduk entah apa urgensi Dinas terkait, Bina Marga Sumberdaya Air, kota Batam sehingga terkesan menghamburkan uang dilahan kosong yang belum ada Penduduknya itu.
Rudi Ogan mencurigai, ada Permainan Dinas terkait diatas, Yaitu Dinas Bina Marga sumbardaya Air kota Batam dengan Pemilik lahan kosong tersebut, agar Proyek itu dibangun diatas lahan mereka, untuk menambah nilai ekonomis harga lahan kosong tersebut.
Padahal dikatakan Rudi, masih banyak
Kawasan Perkampungan Penduduk warga Batam, yang labih layak untuk di-bangunan infrastruktur sarana Pasarana, jalan, sekolah dan sebagai,
Dari pada membangunan jalan lahan kosong.
Kita minta Kepada aparat Penegak hukum terkait Kejaksaan Negri Batam, untuk turun tangan menyilidiki, Proyek tersebut.” Pintanya.
Sementara itu Kontraktor Pelaksana CV.Hapnata Chris Mindo, Ferdi simanjuntak, selaku Pelaksana Pekerjaan Proyek diatas yang dikomfirmasi Gejolak.com, melalui Chat WhatsamApp Hp – selulernya terkait tudingan diatas, yang menyebut Pekerjasn Proyek tersebut tidak sesuwai dengan speck.
Membantah, ia mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar,
Sehubungan dgn berita tersabut itu tdk benar pak.” Bantahnya,
Dan beliau mengirimkan Foto kondisi Pekerjaan Proyek kepada Gejolak.com.
Hal yang sama juga dikomfirmasikan melalui Kabag Program, Dinas Bina Marga Sumberdaya Air kota Batam, Dohar melalui Chat WhatsApp selulernya, Namun sampai berita ini diturunkan Belum ada” jawabnya. (Man)